Kecerdasan Buatan
Robot tangan
Semakin berkembangnya jaman apalagi dibidang teknologi yang semakin maju tentunya manusia juga semakin kratif dan smakinpintar dalam mengembangkan teknologi yang ada. Salah satu kecerdasan buatan yang akan kami bahas untuk dapat membantu manusia yang membutuhkan dimasa mendatang adalah robot tangan . Tahukah anda robot tangan yang dimaksud? Ya maksud robot tangan buatan disini adalah robot yang menyerupai tangan manusia lengkap dengan jari dan sensor indra peraba , jadi robot atau alat ini akan dipasangan pada seseorang yang tidak mempunyai tangan atau seseorang yang tangannya telah mengalami kecelakaan sehngga harus diamputasi.
Jadi robot tangan ini dipasangkan pada tangan seseorang ,dan lalu robot in telah dirancang sedemikian rupa agar mampu bergerak dan merasakan seperti tangan manusia pada umumnya. Robot tangan ini akan bergerak sesuai keinginan kita layaknya tangan manusia normal. Jika kita ingin menunjuk misalnya maka sitangan ini akan menunjuk sehingga manusia yang tidak memiliki tangan dapat merasakan tangannya kembali utuh hanya saja robot tangan ini lebih kaku .
Kecerdasan buatan seperti ini membantu manusia yang tidak mempunyai tangan lengkap. Walaupun robot tangan ini tidak bekerja sepenuhnya seperti tangan manusia normal karna tangan buatan ini hanya robot yang pergerakannya terbatas tidak seperti tangan manusia yang gerakannya lebih leluasa. Namun setidaknya robot tangan ini bisa membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan ringan dan mengembalikan keceriaan seseorang yang empuyai kekurangan fisik pada tangannya .
Senin, 24 Oktober 2016
Rabu, 12 Oktober 2016
KECERDASAN BUATAN (Tugas 1)
Kecerdasan buatan
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan
yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau
Intelegensi Artifisial (bahasa inggris: Artificial Intelligence atau hanya
disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti
ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam
suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat
dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan
antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan
syaraf tiruan dan robotika.
Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang
kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan
dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin.
Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan
tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah
pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa
dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah.
Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan
perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI
sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan
militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak
komputer rumah dan video game.
'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti
apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
Tidak ada definisi yang memuaskan untuk
'kecerdasan':
1.
kecerdasan:
kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya
2.
atau
kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan'
Paham Pemikiran
Secara garis besar, AI terbagi ke
dalam dua paham pemikiran yaitu AI Konvensional dan Kecerdasan Komputasional
(CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan
metode-metode yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang
ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI
simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned
Artificial Intelligence). Metoda-metodenya meliputi:
1.
Sistem
pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah
sistem pakar dapat memproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan
menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi
tersebut.
2.
Petimbangan
berdasar kasus
3.
Jaringan
Bayesian
4.
AI
berdasar tingkah laku: metode modular pada pembentukan sistem AI secara manual
Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan
atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam sistem
koneksionis. Pembelajaran ini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan
dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak.
Metoda-metode pokoknya meliputi:
1.
Jaringan
Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat
2.
Sistem
Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah
digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk
konsumen.
3.
Komputasi
Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti
populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan
masalah yang lebih baik.
Metoda-metoda ini terutama dibagi menjadi algoritma
evolusioner (misalnya algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya
algoritma semut)
Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan-percobaan
dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat
dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran
statistik seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan
disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan
dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan
kecerdasan manusia melalui teknologi.
Filosofi
Perdebatan tentang AI yang kuat
dengan AI yang lemah masih menjadi topik hangat di antara filosofi AI. Hal ini
melibatkan filsafat budi dan masalah budi-tubuh. Roger Penrose dalam bukunya
The Emperor's New Mind dan John Searle dengan eksperimen pemikiran "ruang
China" berargumen bahwa kesadaran sejati tidak dapat dicapai oleh sistem
logis formal, sementara Douglas Hofstadter dalam Gödel, Escher, Bach dan Daniel
Dennett dalam Consciousness Explained memperlihatkan dukungannya atas
fungsionalisme. Dalam pendapat banyak pendukung AI yang kuat, kesadaran buatan
dianggap sebagai urat suci (holy grail) kecerdasan buatan.
Fiksi sains
Dalam fiksi sains, AI umumnya
dilukiskan sebagai kekuatan masa depan yang akan mencoba menggulingkan otoritas
manusia seperti dalam HAL 9000, Skynet, Colossus and The Matrix atau sebagai
penyerupaan manusia untuk memberikan layanan seperti C-3PO, Data, the
Bicentennial Man, the Mechas dalam A.I. atau Sonny dalam I, Robot. Sifat
dominasi dunia AI yang tak dapat dielakkan, kadang-kadang disebut "the
Singularity", juga dibantah oleh beberapa penulis sains seperti Isaac
Asimov, Vernor Vinge dan Kevin Warwick. Dalam pekerjaan seperti manga Ghost in
the Shell-nya orang Jepang, keberadaan mesin cerdas mempersoalkan definisi
hidup sebagai organisme lebih dari sekadar kategori entitas mandiri yang lebih
luas, membangun konsep kecerdasan sistemik yang bergagasan. Lihat daftar
komputer fiksional (list of fictional computers) dan daftar robot dan android
fiksional (list of fictional robots and androids).
Seri televisi BBC Blake's 7
menonjolkan sejumlah komputer cerdas, termasuk Zen (Blake's 7), komputer
kontrol pesawat bintang Liberator (Blake's 7); Orac, superkomputer lanjut
tingkat tinggi dalam kotak perspex portabel yang mempunyai kemampuan memikirkan
dan bahkan memprediksikan masa depan; dan Slave, komputer pada pesawat bintang
Scorpio.
Pembahasan Jurnal
Disini kami akan membahas salah
satu jurnal yang kami pilih untuk tugas softskill ‘Peng. Teknologi Sistem
Cerdas’. Pada bahasan kali ini kami akan membahas jurnal tentang “Sistem Pakar
Untuk Mendiagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian”.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi beserta aplikasinya disegala bidang tidak bisa lepas dari peranan
perangkat komputer. Di bidang kesehatan banyak memanfaatkan hasil perkembangan
pengetahuan dan teknologi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Di bidang
kesehatan juga tidak lepas dari kebutuhan akan penggunaan sistem komputerisasi
dalam mendukung kegiatan operasionalnya. Hampir di semua bidang yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan, mulai melirik pemanfaatan komputer
untuk meningkatkan kinerjanya. Selama ini, sistem diagnosa penyakit bagi pasien
masih harus melibatkan dokter secara langsung dicatat dan dianalisa secara
manual. Dengan kondisi seperti ini tentunya akan menimbulkan banyak kendala
bagi tenaga pelayanan kesehatan bahkan tidak menutup kemungkinan dapat
menimbulkan kesalahan atau berbedanya diagnosa penyakit yang dialami pasien.
Salah satu alternatif untuk
mengatasi kendala tersebut adalah suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosis
penyakit menggunakan metode kepastian. Dengan alternatif ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan. Salah satu cabang dari AI (Artificial
Intelligence) adalah Sistem Pakar. Sistem Pakar merupakan sistem yang berusaha
mengadopsi pemikiran dan pengetahuan manusia ke dalam program komputer, agar program
di komputer tersebut dapat menyelesaikan masalah yang spesifik seperti yang
biasa dilakukan oleh para ahli atau pakar.
Diagnosa penyakit dengan menggunakan sistem pakar
akan mencatat gejala-gejala dari pasien dan akan mendiagnosa jenis penyakit yang
berbasis pada komputer sehingga dapat membantu pihak-pihak terkait dalam
melakukan diagnosa penyakit bagi pasien tersebut.
TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Membangun
suatu sistem diagnosa penyakit khususnya penyakit saluran pernapasan atas
dengan suatu program komputer
2.
Memudahkan
tenaga pelayanan kesehatan dalam melakukan diagnosa penyakit khususnya infeksi
saluran pernapasan atas.
MANFAAT
PENELITIAN
Dari hasil penelitian diharapkan :
1.
Dapat
meningkatkan mutu / kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien serta
ketepatan hasil diagnosanya.
2.
Dapat
memudahkan tenaga pelayanan kesehatan dalam melakukan diagnosa penyakit
khususnya infeksi saluran pernapasan atas.
PEMBAHASAN
Pada bagian akan dijelaskan logika bagaimana
hubungan antara hasil analisa dan desain program diagnosa penyakit ISPA ini
dapat bekerja, dengan memberikan tampilan form-form yang telah dibuat.
Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada tahap yang
sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang telah dibuat benar-benar
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Form Menu Utama
Form menu utama ini merupakan
tampilan utama dari program sistem pakar diagnosa penyakit infeksi saluran
pernapasan akut dengan menggunakan metode Faktor kepastian. Dimana form menu
utama ini memuat informasi seluruh menu yang dapat diakses oleh user yaitu
admin, pakar dan staf. Beberapa menu yang ada adalah sebagai berikut :
1.
Sistem terdiri dari : Tambah
User, Hapus User, Ganti Password dan Log Out.
a.
Log
Out digunakan untuk keluar dari hak akses dari user yang sedang aktif/login,
agar tidak ada user lain yang menggunakannya.
b.
Sistem
ini hanya dapat digunakan oleh admin, kecuali untuk menu log out-nya.
2.
Pakar terdiri dari : input
data penyakit, edit data penyakit, input data gejala, input data kepastian.
3.
Diagnosa terdari dari : input
data pasien, edit data pasien, pencarian data pasien, Konsultasi, Sejarah
konsultasi.
4.
Laporan terdiri dari : laporan
pasien secara perorangan, laporan pasien keseluruhan, dan laporan data
penyakit.
5.
Keluar terdiri dari : keluar
program, lisenced program dan tentang author.
Form Input Data Pasien
Form ini digunakan untuk input
data pasien. Untuk menginputkan data pasien dimulai dengan mengisi semua kolom
sesuai dengan data pasien yang bersangkutan, dimulai dari kode pasien, nama,
alamat, telepon, jenis kelamin, usia dan golongan darah. Setelah data terisi
semuanya maka tekan tombol “Simpan” untuk menyimpan. Apabila data yang telah dimasukkan
tidak jadi disimpan maka tombol “Batal” dapat ditekan. Tombol “Keluar”
digunakan untuk keluar dari form.
Form Edit Data Pasien
Form ini digunakan untuk
melakukan perubahan data pasien maupun penghapusan datanya secara permanen dari
sistem. Proses ini diawali dari memasukkan data kode pasien, jika kode
pasiennya benar maka data pasien akan ditampilkan dan dapat dilakukan
perubahan. Tombol “Simpan” digunakan untuk menyimpan hasil perubahan ke dalam
sistem. Tombol “Hapus” digunakan untuk menghapus data pasien dari sistem.
Tombol “Batal” digunakan untuk membatalkan proses perubahan dan penghapusan
data. Tombol “Keluar” digunakan untuk keluar dari form ini.
Form Pencarian Data Pasien
Form ini digunakan untuk mencari
data pasien yang melakukan konsultasi. Dimulai dengan memasukkan nama pasien
yang akan dicari dan kemudian diklik tombol “Cari”. Data pasien yang ditemukan
akan ditampilkan pada bagian kolom grid. Tombol “Keluar” digunakan untuk keluar
dari form ini.
Form Input Data Penyakit
Pada form input data penyakit,
untuk menginputkan data penyakit dimulai dengan mengisi semua kolom sesuai
dengan data penyakit yang ada, dimulai dari kode penyakit, nama penyakit,
definisi, penyebab dan penanganannya. Setelah data terisi semua maka tekan
tombol “Simpan” untuk menyimpan data tersebut ke dalam sistem. Apabila datanya
tidak jadi disimpan maka tekan tombol “Batal” untuk membatalkan. Tombol
“Keluar” digunakan untuk keluar dari form tersebut.
Form Data Gejala Penyakit
Form ini digunakan untuk
memasukkan tentang data gejala. Pada
form gejala penyakit ini, untuk
menginputkan data gejala dimulai dengan mengisi
semua kolom sesuai data gejala yang ada,
dimulai dari kode gejala lalu nama gejala. Jika kode gejala sudah ada maka dapat dilakukan perubahan maupun penghapusan data. Daftar gejala
dapat dilihat pada kolom grid.
Tombol “Simpan” digunakan untuk menyimpan
data gejala baru maupun data yang sudah dilakukan
perubahan. Tombol “Hapus” digunakan untuk
menghapus data gejala. Tombol “Batal” digunakan
untuk membatalkan proses pengisian, perubahan
maupun penghapusan data. Tombol “Keluar”
digunakan untuk keluar dari form ini.
Form Konsultasi
Pada form konsultasi digunakan
bagi pasien untuk mendiagnosa
penyakitnya berdasarkan gejala-gejala yang
diderita. Pada form ini terdapat 2 bagian
tabsheet yang saling berkaitan, yaitu : konsultasi penyakit dan hasil diagnosa penyakit.
1.
Konsultasi
Penyakit
Setelah pengisian form
pendaftaran, maka form konsultasi akan ditampilkan untuk memulai konsultasi
bagi pasien yang sudah terdaftar saat ini. Untuk memulai konsultasi masukkan
gejala yang dirasakan melalui lookup yang telah tersedia, untuk menambahkan
gejala yang lainnya tekan tombol “Gejala Lain” dan ulangi proses sebelumnya.
Setelah data gejala yang dirasakan pasien dianggap sudah selesai maka tekan
tombol hasil.
2.
Hasil
Diagnosa Penyakit
Setelah pengisian form
konsultasi, maka form hasil konsultasi akan ditampilkan, untuk melihat hasil
konsultasi tekan tombol “Lihat”. Sedangkan untuk mencetak tekan tombol “Cetak”.
Tombol “Keluar” digunakan untuk menutup form ini.
Form Laporan Pasien Perorangan
Pada form ini digunakan untuk
mencetak laporan pasien perorangan,
dimulai dengan memasukkan kode
pasien maka nama pasien akan muncul otomatis. Tombol “Lihat” digunakan untuk
melihat laporannya terlebih dahulu sebelum dicetak. Tombol “Cetak” akan
melakukan proses pencetakan langsung melalui printer yang sudah terpasang.
Form Laporan Pasien Keseluruhan
Laporan pasien secara keseluruhan digunakan untuk melihat data pasien
yang melakukan konsultasi diagnosa penyakit
infeksi saluran pernapasan akut.
Tombol “Lihat” digunakan untuk melihat
laporannya terlebih dahulu sebelum dicetak.
Tombol “Cetak” akan melakukan proses pencetakan langsung melalui printer untuk dicetak ke kertas.
Form Laporan Data Penyakit
Laporan data penyakit digunakan
untuk mencetak data penyakit keseluruhan yang sudah tersimpan dalam sistem.
Tombol “Lihat” digunakan untuk melihat laporannya terlebih dahulu sebelum
dicetak. Tombol “Cetak” akan melakukan proses pencetakan langsung melalui printer
ke media kertas.
PENGUJIAN
SISTEM
Sebelum program diterapkan atau diimplementasikan maka program harus
bebas terlebih dahulu dari kesalahan
ataupun bug. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain kesalahan penulisan bahasa, kesalahan
sewaktu proses atau kesalahan
logika. Setelah program bebas dari
kesalahan, program dites dengan memasukkan
data untuk diolah. Hasil program yang sesuai dengan desainnya akan menghasilkan sistem yang sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
PENGUJIAN
DATA
Pengujian data dilakukan untuk
mengetahui keakuratan program dalam
imlementasinya. Jika data yang
dimasukkan belum mendekati fakta dari penyakit
sebenarnya maka program harus dapat menyimpulkan
kemungkinan penyakit lain.
Dapat dicontohkan sebagai berikut, jika gejala penyakit pnemonia adalah
sebagai berikut :
a.
Demam,
berkeringat.
b.
Lesu,
lemah.
c.
Batuk
dengan/tanpa dahak. Dahak biasa berwarna kuning/hijau atau dengan bercak darah.
d.
Nafas
cepat, sesak nafas, nyeri jika bernafas. mengantuk, terutama pada usia lanjut
dan penderita sakit berat.
Jika salah satu data tidak dimasukkan misalnya nyeri
jika bernafas dan cepat mengantuk tidak dimasukkan maka sistem akan memberikan
alternatif pilihan penyakit yang lain, begitu juga sebaliknya.
Pendapat tentang Jurnal
diatas
Dengan adanya Sistem Pakar yang di gunakan untuk
mendiagnosa penyakit ISPA maka kemungkin untuk penyembuhan pasien yang
menderita penyakit ISPA akan lebih tertolong. Dan juga adanya Sistem Pakar yang
di gunakan dalam bidang kedokteran maka bukan hanya penyakit ISPA yang bisa di
diagnosa, berbagai penyakit pun bisa di diagnosa dengan memanfaatkan teknologi
AI (Artificial Intelegence).
Dalam pembuatan program sistem pakar ini masih
banyak terdapat kekurangannya sehingga masih harus dilakukan beberapa
perbaikan. Misalnya untuk menjaga dan memelihara keakuratan data maka perlu
diadakan pengecekan data secara berkala, agar program sistem pakar ini dapat dikembangkan
lagi maka seorang pemrogram harus dapat melakukan riset baik melalui seorang
ahli yang sudah menguasai di bidang kesehatan ataupun melalui studi pustaka.
Sistem pakar diagnosa infeksi saluran pernafasan
akut yang telah dirancang tidak sepenuhnya dapat menggantikan peran seorang
dokter dalam melakukan penarikan kesimpulan nama penyakit. Tetapi sistem yang
telah dirancang ini mampu memberikan kesimpulan
berdasarkan ketetapan yang telah dimasukkan
seorang dokter kedalam sistem ini.
Langganan:
Postingan (Atom)